Minggu, 22 Agustus 2010

MENUJU NIRWANA

Pada tahun 2006 silam,Sebelum sempat terkenal dengan nama D'Masiv. D'Masiv pernah merilis album pertama mereka yang berjudul "Menuju Nirwana" yang masih memakai nama band mereka "Massive". Di Album ini terdiri dari 10 track lagu yang diantaranya berjudul "Jalani saja", "Ironis","Alinda","Begitu sempurna","Tahta Terbaik","Katakan Terus Terang","Takjub", "Menuju Nirwana","JBST" dan "Syair Dunia". Dan sebagai single jagoan di album ini Mereka memilih single berjudul "Tahta Terbaik"
Pada tahun 2007 D'Masiv mengikuti sebuah ajang pencarian bakat dari Wanted . Pada ajang tersebut D'Masiv memperoleh "juara umum" dan di album kompilasi Wanted D'Masiv menyanyikan sebuah lagu yang  berjudul "Tak Bisa Hidup Tanpamu".
Dari ajang tersebut D'Masiv di ajak oleh MUSICA STUDIO untuk membuat sebuah album yang berjudul "PERUBAHAN" singel pertama yang membuat D'Masiv di kenal oleh masyarakat luas yaitu "CINTA INI MEMBUNUHKU"
Lagu lagu dalam album PERUBAHAN :




1. Cinta Ini Membunuhku
2. Diam Tanpa Kata
3. Merindukanmu
4. Aku Percaya Kamu
5. Dan Kamu
6. Cinta Sampai Disini
7. Sebelah Mata
8. Dilema
9. Ilfil (Manusia Tak Berharga)
10. Tak Pernah Rela
11. Luka Ku
12. Di Antara Kalian
Dari album PERUBAHAN ini D'masiv diisukan sebagai band PLAGIAT namun hal itu tidak membuat D'Masiv jera malah D'Masiv mengeluarkan sebuah album REALIGI yang dimana lagu "JANGAN MENYERAH" membuat D'Masiv mendapat sejumlah penghargaan dan sejumlah pujian dari semua pihak.
D’Masiv mengeluarkan album terbarunya yang diberi title ‘Perjalanan‘. Di Album kedua ini D’Masiv ingin mengulang sukses album pertama yang berhasil meraih 7,5 juta copy download RBT.Tak ada yang berubah dari album terbaru d’Masiv ini masih bertema tentang cinta dan patah hati.
Bagi anda yang ingin tahu lagu-lagu dalam Album Perjalanan ini dia listnya:

D’Masiv – Rindu Setengah Mati
D’Masiv – Sudahi Perih Ini
D’Masiv – Apa Salahku
D’Masiv – Semakin
D’Masiv – Jangan Pergi
D’Masiv – Tak Sejalan Lagi
D’Masiv – Mohon Ampun Aku
D’Masiv – Ungkapkan Saja
D’Masiv – Dia Atau Aku
D’Masiv – Kau Jatuh Cinta Lagi
D’Masiv – Aku Takluk
D’Masiv – Menanti Keajaiban
D’Masiv – Menyegarkan
D’Masiv – Jangan Menyerah

Rabu, 18 Agustus 2010

MAKNA PUASA


Kata puasadalam bahasa Arab, adalah “Ash-Shaumu” atau “Ash-Shiyaamu”. Sedangkan kata “Ash-Shiyaamu” menurut bahasa Arab adalah semakna dengan “Al-Imsaku” artinya : menahan dari segala sesuatu, seperti menahan makan, menahan bicara, menahan tidur, atau dengan kata lain: mampu mengendalikan diri dari segala sesuatu (Al-Imsaaku wal-kaffu ‘anisy-syai)
Ibadah puasa bulan Ramadhan itu adalah salah satu rukun Islam yang lima, diwajibkan pada tahun kedua hijriyyah, yaitu tahun kedua sesudah Nabi Muhhammad SAW, berpindah ke Madinah. Hukumnya fardhu’ain atas tiap-tiap orang mukallaf (baligh dan berakal).
Rasulullah sendiri telah mengerjakan puasa sembilan kali Ramadhan, delapan kali dengan puasa dua puluh sembilan hari, dan satu kali cukup tiga puluh hari. Dalam hal ini beliau bersabda : “Bulan itu kadang-kadang tiga puluh hari, kadang-kadang dua puluh sembilan hari” (Riwayat Hadits Bukhari).
Puasa Ramadhan sebagai Rukun Islam bukan hanya merupakan kegiatan yang bersifat ritual saja. Tetapi juga mengandung macam-macam hikmah dan nilai yang sangat luhur, baik ditinjau dari segi akidah Islamiyah, segi syari’ah, segi kejiwaan (psikologi) serta segi jasmaniyah (fisiologi) maupun segi kemasyarakatan (sosiologi).
Ditinjau dari segi akidah, puasa sebagai didikan kepercayaan (keimanan) atau dengan kata lain, sebagai testing kualitas seseorang secara individual, sejauh mana tingkat keimanannya kepada Allah SWT. Disamping dari segi syari’ah (hukum Islam), maka puasa jelas hukumnya wajib (fardhu ‘ain) bagi setiap orang Islam. Dari segi psikologi (kejiwaan), mengandung nilai-nilai kejujuran dan tanggung jawab, sehingga manusia terjauh dari dusta, dengki, dendam, marah, khianat, curang dan lain sebagainya, dan juga membentuk manusia berjiwa social, sehingga menjadi dermawan.
Puasa, bukan sekedar kewajiban tahunan, dengan menahan lapar dan berbuka, kemudian setelah itu hampir tidak berbekas dalam jiwa ataupun dalam perilaku dalam bersosialisasi di masyarakat, namun puasa lebih kepada kewajiban yang mampu menggugah moral, akhlak, dan kepedulian kepada hal social kemasyarakatan. Puasa merupakan kewajiban yang universal, dan sebagai orang yang beragama Islam, maka perlu diyakini bahwa puasa merupakan kewajiban yang disyariatkan untuk setiap muslim/mukmin, seperti layaknya sebagai umat dari Nabi Muhammad SAW.Puasa, merupakan satu cara untuk mendidik individu dan masyarakat untuk tetap mengontrol keinginan dan kesenangan dalam dirinya walaupun diperbolehkan. Dengan berpuasa seseorang dengan sadar akan meninggalkan makan dan minum sehingga lebih dapat menahan segala nafsu dan lebih bersabar untuk menahan emosi, walaupun mungkin terasa berat melakukannya.Puasa juga merupakan kewajiban yang konkret sebagai pembina suatu kebersamaan dan kasih sayang antar sesama. Sesama orang Islam akan merasakan lapar, haus, kenyang, dan sulitnya menahan emosi dan amarah diri. Puasa dalam satu bulan, seharusnya dapat membawa dampak positif berupa rasa solidaritas dan kepedulian antar saudara, rasa kemanusiaan yang mendalam atas penderitaan sesama manusia. Perasaan sama-sama lapar, haus, kesabaran yang lebih, dan kesucian pikiran juga kata-kata, mampu membuat manusia memiliki rasa kebersamaan dalam masyarakat, dan menghasilkan cinta kasih antar sesama tanpa memandang latar belakang, warna kulit, dan agama.

Keistimewaan Bulan Puasa

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang istimewa, bulan penuh berkah, dan segala amal baik umat-Nya di dunia akan dibalas berlipat ganda oleh Tuhan. Semangat untuk menjalankan ibadah puasa, mampu membentuk karakter untuk memperbanyak amal kebajikan maupun amal ibadah spiritual dalam diri. Selain itu, bulan puasa merupakan bulan yang dapat digunakan untuk membuat mental menjadi tetap konsisten dan istiqamah dalam sebelas bulan berikutnya.

Namun, apapun yang diperbuat di bulan puasa ini, semuanya kembali kepada kesadaran diri masing-masing, untuk memahami makna puasa, dan makna-makna lain yang akan menentukan sikap dan perilaku diri ke depan setelah berlalunya bulan puasa. Oleh karena itu, apa yang sampai di mata dan telinga Allah, adalah niat, maka hati dan pikiran kita untuk menjalankan ibadah puasa, bukan penampilan lahiriah atau materi peribadatan yang dilakukan.